Monday, December 17, 2007

Asian Idol Ndodol

Evan sebenarnya tidak terlalu suka liat idol-idolan. Tapi karena Ndoro tiba-tiba mecas ndahe si Idol, yo wes lah..tak ngancani papa nonton Asian Idol. Nyatane yo lumayan menghibur.

Dan…………Hadi Mirza (Singapura) menang! Ia menjadi The 1st Asian Idol menyisihkan jagoan Indonesia Mike Mohede, Mau Marcelo (Filipina), Jaclyn Victor (Malaysia), Phuong Vi (Vietnam), dan Abhijeet Sawan, Indian Idol yang disebut-sebut bakal menjadi pesaing berat Mike.

Yo wes. Gak papa Mike kalah. Mau diapakan lagi? Mau menyalahkan siapa? Presiden kita yang hanya nonton tapi tak turun langsung mengkonsolidasikan kekuatan grass root pemegang HaPe untuk dukung Mike? ”Wong 2004 anda bisa menang, masak gak bisa memenangkan Mike?” apa mau bilang gitu? Tak usah lah. Tak Perlu. Sing penting terhibur.

Kenapa Hadi Mirza bisa menang? Ini yang menarik. Evan nguping diskusine papa sama konco-koncone? Hadi Mirza bisa menang karena ini itu, begithis begithat..pokoknya semua berdebat dengan argumentasinya masing-masing. Pake pisau analisa cultural studies lah, teori benturan peradaban, sosio-kultural antropologis, sampai ekonomi-politik.(lha iki cuman idol kok pake teori macem-macem).

Intinya begini. Hampir semua orang memprediksi, Abhijeet Sawan lah yang akan menjadi pesaing berat Mike. Asumsinya sederhana, India adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak dari semua peserta Asian Idol, 1 miliar lebih atau sekitar empat kali lipatnya warga Indonesia.

”Kok Singapura yang menang? Wong penduduknya sak uplik, negorone yo sak encrit.”
”O..jangan salah. Yang kecil itu justru bisa memutarbalikkan prediksi.”
”Begitu ya?”

Sambil memiringkan peci, papa berlagak sok tahu. ”Dari sudut pandang politik, model pemilihan one man two vote itu justru menguntungkan yang kecil, yang memiliki massa tidak banyak.”

”Kita, Indonesia, tidak akan memilih Abhijeet. Karena kalau memilih dia, peluang Mike untuk menang makin berat. Makanya, voter Indonesia pilih main aman, save, dengan memilih Hadi, di luar Si Mike. Dengan asumsi, pemilih Hadi sedikit,” papa melanjutkan ngecap-nya.

”Terus..terus.”
”Anggapan sebagai yang terlemah itu justru menguntung Hadi. Dengan asumsi yang sama, bisa jadi Orang Vietnam, India, dan Filipina juga pilih dia. Malaysia? Hampir tidak mungkin pilih jago kita. Wong reog aja berebut dengan kita, apalagi gelar se-prestisius ini,” kata Papa sambil membeberkan perseteruan budaya antara Indonesia versus Malaysia belakangan ini.

”Artinya, pilihan kedua warga negara lain banyak yang lari ke Hadi?”
”Betul,” Kata papa sok yakin.

”Tapi begini,”sambung teman papa tak mau kalah,“apa bukan karena Temasek?”
”Maksudmu?” papa melongo.
”Meski Temasek sudah divonis KPPU, dia kan masih pegang saham mayoritas di Telkomsel dan Indosat. Dua perusahaan itu menguasai hampir 90 % pasar telepon selulur di Indonesia. Di Negara lain Temasek mungkin juga punya anak perusahaan yang mengusai telepon seluler.”

”Maksudmu Temasek main kotor?” papa melongo lagi.
”Temasek itu kan perusahaan Singapura. Jelas punya rasa nasionalisme untuk mengegolkan Hadi Mirza. Ngapain dukung Mike?”
”Lho..lho..lho.kok mulai pake teori konspiratif?”
”Hahaha…Ya namanya juga analisis (bukan anal isis) sak keno ne. Bener yo gapopo. Ngawur yo syukur.”

(Dan Evan pun tertidur pulas, gak kuat dengerin diskusinya wong-wong gendheng)

Gambar diambil tanpa ijin dari sini.

 

Cuap2 Terbaru