Friday, December 21, 2007

Evan Masih Perlu Banyak Belajar

"Orang yang banyak bicara dan sedikit mendengar, mestinya punya dua mulut satu telinga, tidak sebaliknya".
(gus mus)

Sepercik kata dari Gus Mus itu membuat Evan tersadar, mendengar itu ternyata lebih penting daripada berbicara. Kepandaian menyimak, khusuk mendengar, jauh..sangat jauh lebih berarti dibanding keahlian berceloteh di depan umum.

Siapa yang tak ingin menjadi orator ulung. Siapa yang tak mau memukau ribuan orang dengan keahlian mengatur speak-speak. Anda tentu punya hasrat untuk pede, kaki tidak gemetar, tangan tidak bergetar, apalagi terkencing-kencing, ketika di daulat berbicara di suatu forum.


Bayangkan, anda berbicara di depan puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, dan mereka semua terpana mendengar semua celoteh anda, lantas ketika anda menutup dengan kalimat salam, tepuk tangan, riuh rendah pujian, menggema. Sulit memang. Tapi kalau mampu, ada gemuruh bangga di dada..

Bayangkan anda duduk bersila,merenung, mendengar nyanyian sunyi alam. Atau bayangkan anda sedang berada di sebuah masjid, gereja, pura, vihara, sinagoga, mendengar seorang kyai, romo pastur, rabi, bhiksu, bercerita tentang kearifan hidup. Atau ingatkah anda saat di bangku sekolah mencermati ulasan guru soal kalkulus, teori relativitas, bahkan ceramah panjang lebar tentang makna lima sila. Mungkin ada rasa jenuh, bosan, mengantuk, bahkan tertidur pulas-plus mengeluarkan cairan nikmat dari mulut.

Ah betapa susahnya menjadi pendengar setia…
***
Lha kalau percikan kata dari Gus Mus itu diterapkan di ranah blogger bagaimana? Penting manakah, rajin menulis posting tiap hari—seakan mengejar setoran—atau banyak membaca dengan hikmat tulisan bermutu blogger lain?

Ah…betapa sulitnya menjadi blogger yang baik. Evan belum banyak membaca, makanya isi posting di blog ini banyak yang tidak mutu dan mungkin tidak layak baca.

 

Cuap2 Terbaru