Tuesday, January 22, 2008

Kritis terus, kapan...

Lagi..ini soal Soeharto.

Publik mungkin sudah bosan membaca kabar Si Mbah. Pewarta yang 24 jam nyanggong di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mungkin juga sudah kelelahan mencatat-mewawancara siapa yang datang menjeguk, menunggu konferensi pers tim dokter, melaporkan perkembangan kesehatan Pak Harto dengan bahasa kedokteran yang--boleh jadi--tidak begitu mereka mengerti. Namun, tetap saja, khabar sakitnya mantan penguasa Orde Baru itu mendominasi halam muka semua media massa.

Sejak masuk RSPP 19 hari lalu, menjejali pembaca dengan berita terbaru perkembangan kesehatan Soeharto. Dari media massa yang serius sampai koran kuning dan infotainment, berlomba menyuguhkan istilah-istilah kesehatan yang tak mudah dipahami artinya. Tapi sebenarnya apa sih nilai 'kebaruan' dari berita sakitnya Pak Harto? Hampir tidak ada.

Saking lamanya Pak Harto sakit, reporter kebingungan, Redaktur susah menentukan lead berita, dan pembaca kian bingung. Saking bingungnya, berita tentang Pak Harto hanya pengulangan dari berita-berita hari sebelumnya.

Hari pertama judul berita: Pak Harto Kritis.
Hari kedua: Pak Harto makin kritis.
Hari ketiga: Pak Harto tak kunjung membaik.
Hari keempat: Pak Harto tambah kritis.
Hari kelima: Pak Harto sudah bisa merespon obat, tapi masih kritis.
Hari keenam: Pak Harto kritis lagi.
Hari ketujuh: Kritis, Pak Harto dibantu Ventilator.
Hari kedelapan: Ventilator tak cukup membantu, Pak Harto tetap kritis.
Har kesembilan: Pak Harto Kritis, Astana Giribangun mulai bersiap.
Hari kesepuluh: Pak Harto Kritis, Presiden siapkan skenario pemakaman.
Hari kesebelas: Pak Harto Kritis, Jaksa Agung Tawarkan win-win solution di luar pengadilan.
Hari keduabelas: Pak Harto Kritis, tidak tepat mendebat soal kasus hukumnya.
Hari ketigabelas: Kritis, Banyak Orang mendoakan Pak Harto.
Hari keempatbelas: Kritis, Pak Harto didemo.
Hari kelimabelas: Pak Harto membaik, tapi belum keluar dari kritis.
Hari keenambelas: Ventilator belum dicabut, karena Pak Harto masih kritis.
Hari ketujuhbelas: Masih kritis, Pak Harto mulai bisa tersenyum.
Hari kedelapanbelas: Kritis berkurang, Pak Harto diberi terapi syaraf
Hari kesembilanbelas: Hampir melampaui titik kritis, wartawan bosan meliput!!!!
Hari keduapuluh judulnya mungkin: Apakah kritis lagi? Kita sudah bosen.

Atau anda punya usul?

 

Cuap2 Terbaru